Sabtu, 25 September 2010

Tuhan yang Berusaha, Manusia yang Menentukan?

Sering kali kita mendengar kalimat:
“Manusia kan hanya berusaha, Tuhanlah yang menentukan.”
Benarkah demikian?
Rasanya utk hal2 tertentu memang demikian.
Tapi kenyataannya dalam menjalani hidup ini adalah sebaliknya.
Saya ingin kita merenung bersama-sama.
Sejak sebelum kita dilahirkan ke dunia ini, sebenarnya Tuhan sudah berusaha membuat kita makhluk istimewa, makhluk juara, dan Makhluk yang Sukses.
Bukti-bukti ilmiah menunjukan bahwa kita adalah Juara 1 dari 500 juta bahkan milyaran sperma.
Tuhan menyeleksi dari milyaran sprema itu dengan sangat ketat dan ujian yang cukup berat:
1. Ketika kita dalam bentuk sperma, kita bersaing dengan milyaran sperma tersebut, berenang dari mulut Vagina hingga tuba Falopi tempat sel telur disimpan. Di tengah-tengah rahim, Tuhanpun menciptakan zat asam yang bisa mematikan sperma. Di sinilah ujian terberat karena pertaruhannya adalah hidup dan mati. Sperma yang tak sanggup melalui zat asam tersebut, tentulah sudah mati sebelum memasuki tuba falopi. Dan hanya sperma yang berkualitaslah yang bisa melalui zat asam tersebut. Bayangkan jarak tempuh yang harus kita tempuh dengan berenang adalah sepanjang + 30 cm. Ukuran sperma yang sebesar 20µ (mikron) sangatlah jauh. Hanya sedikit dari milyaran sperma yang lolos melalui zat asam tersebut. Mengapa sedemikian rupa Tuhan menyeleksi kita? Karena Tuhan “berusaha” membuat makhluk Sukses yang akan menjadi khalifah di muka bumi ini – Dan kitalah Juaranya, karena kitalah yang lahir berhasil lahir ke Dunia ini.

2. Ketika kita kecil, kita semua adalah anak-anak yang pantang menyerah. Ketika kita kecil, kita belajar apapun, dari mulai belajar bicara, belajar memegang sesuatu, merangkak, berdiri, dan berjalan. Semua itu kita lalukan dengan penuh semangat dan pantang menyerah. Ketika kita gagal mencoba lagi. Gagal lagi, mencoba lagi terus menerus sampai bisa. Di sini Tuhan “Berusaha” menjadikan hakikat kita orang sukses sejak kecil. Karena ciri orang sukses adalah terus berusaha sampai berhasil.

Anehnya, ketika kita besar kita “Menentukan/memutuskan” menjadi gampang menyerah, kurang semangat, sering tidak fokus atau konsisten, malas berlatih, mudah goyah sehingga alih-alih mendekati tujuan, semakin menjauh dari tujuan.
Kita lebih suka mengharapkan keajaiban datang.
Ingin pintar tapi malas belajar, ingin sukses, tapi santai-santai, ingin banyak uang, tapi gampang menyerah dan lain sebagainya.
Kitalah yang memutuskan sendiri atas apa yang sudah “diusahakan” Tuhan.

Tuhan tidak pernah berniat menciptakan kita agar kita menderita, agar kita gagal, agar kita terpuruk.
Semua itu sementara agar kita mau berlatih, berproses menjalani hidup ini sehingga menjadi sukses di bidang yang kita tekuni.
Tuhan sudah berusaha menjadikan kita JUARA, tetapi kebanyakan kita Menentukan menjadi orang gagal, malas belajar, malas berlatih, gampang putus asa...
Bukankah Tuhan pernah ber firman bahwa Tuhan tidak pernah memberi cobaan melainkan kita pasti sanggup memikulnya? Jadi “TUHAN sudah ‘Berusaha’ bukan, manusialah yang menentukan”,
bukan begitu???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar